A. UI Design (User Interface Design)
User Interface “is what, where and how element works on the apps“, merupakan jembatan penghubung interaksi antara aplikasi dan pengguna aplikasi. Sebuah aplikasi yang dibuat tentunya memiliki user interface yang mana akan memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mengoperasikan sebuah aplikasi. Coba bayangkan, jika whatsapp tidak memiliki user interface, tentunya teman-teman akan kebingungan dalam menggunakan aplikasi whatsapp. Dengan adanya antaramuka atau user interface, teman-teman akan dimudahkan dalam penggunaan suatu aplikasi.
Misalnya pada saat akan menggunakan aplikasi whatsapp, teman-teman akan menelfon orang tua, maka langkah awal yang dilakukan adalah dengan mencari nomor ponsel orang tua, lalu menelfonnya dengan meng-klik ikon telefon, lalu bagaimana jika whatsapp tidak memiliki tampilan antarmuka, bagaimana teman-teman akan menelfon orang tua, sedangkan yang ditampilkan hanya berupa baris-baris perintah berbasis code yang hanya dimengerti oleh seorang programmer.
Author dan founder Adaptive Path –seorang konsultas user experience, Jesse James Garret, mendefinisikan interface design adalah semua hal tentang pemilihan elemen tampilan antarmuka yang tepat, seperti teks, tombol, kotak teks atau area teks, daftar kode warna, dll –untuk setiap tugas yang sedang dijalankan oleh pengguna pada aplikasi kita agar mudah dimengerti dan mudah untuk digunakan. Tujuan akhirnya adalah untuk membuat interaksi pengguna se-efisien mungkin, dan se-simple mungkin.
User interface memberikan kemudahan dalam penggunaan aplikasi sehingga benar-benar dapat diterima oleh penggunanya. User interface juga memberikan kesan visual yang dapat menarik dan nyaman untuk digunakan, sehingga menambah nilai jual sebuah produk aplikasi.
Interface elements include but are not limited to :
- Input controls : buttons, text fields, checkboxes, radio buttons, dropdown, lists, list boxes, toggles, date field
- Navigational components: breadcrumb, slider, search field, pagination, tags, icons
- Informational components: tooltips, icons, progress bar, notifications, message boxes, modal windows
- Container: accordion
“In other words, information architecture is the creation of a structure for a website, application, or other project, that allows us to understand where we are as users, and where the information we want is in relation to our position. Information architecture results in the creation of site maps, hierarchies, categorizations, navigation, and metadata. When a content strategist begins separating content and dividing it into categories, she is practicing information architecture. When a designer sketches a top level menu to help users understand where they are on a site, he is also practicing information architecture”- from uxbooth.com
Beberapa kualifikasi untuk menjadi seorang IA :
- Berpengalaman mendokumentasikan properti digital yang kompleks (website, mobile apps, products, and systems services)
- Dokumentasi yang sangat detail, mampu menemukan perbedaan, celah atau bagian yang rusak, dll. Lebih ke detail dokumentasi sebuah halaman.
- Ahli dalam menggunakan Mockplus, Axure, Omnigraffle, Keynote, as well as Visio dan perangkat lain yang masih berhubungan dengan IA.
- Mampu menganalisa ketersediaan informasi dan aset untuk menilai tingkat keoptimalan IA
- Kemampuan berkomunikasi yang sangat baik (written and verbal) , dan mampu menyampaikannya secara efektif kepada agensi dan staf klien.
- Membutuhkan kemampuan analitik, pekerja keras, kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki ketertarikan pada ide-ide cemerlang dari orang-orang.
- Harus percaya diri dan mampu memotivasi diri sendiri.
Interaction Design (IxD) defines the structure and behavior of interactive systems. Interaction Designers strive to create meaningful relationships between people and the products and services that they use, from computers to mobile devices to appliances and beyond. Our practices are evolving with the world.”- from ixda.org
IxD Designer “is how the user and app act and react to each other” adalah orang yang bertanggungjawab terhadap perpindahan dan interaksi elemen pada website/apps. Jika kalian pernah melihat sebuah animasi yang keren pada suatu website atau aplikasi, yang membuat kalian bilang “wow keren”, itulah hasil akhir dari tugas seorang IxD
Sedikit infomasi mengenasi Job Desciption of IxD Designer di Google
Dalam peran sebagai Interaction Designer , kamu akan mengatasi tugas-tugas kompleks dan merubahnya menjadi desain yang intuitif, mudah diakses, dan mudah digunakan untuk jutaan orang diseluruh dunia dari pengguna pemula hingga pengguna expert. Untuk mencapai hal tersebut membutuhkan kolaborasi dengan tim designer , researcher, engineers, dan product manager melalui alur proses desain, pembuatan alur pengguna, dan wireframe untuk membangun atau membuat Mockup dan Prototipe antarmuka pengguna.
Pada setiap tahapan kamu akan mengantisipasi apa yang dibutuhkan pengguna, menganjurkan mereka untuk memastikan bahwa produk akhir akan mengejutkan dan menyenangkan mereka.
Perhatikan gambar berikut untuk memperjelas peran seorang UX Developer.